Dua orang membaca buku
yang sama, dan mengikuti pelatihan dalam waktu yang sama. Keduanya lalu
melaksanakan apa yang sudah mereka ketahui dari membaca buku dan mengikuti
pelatihan. Dua tahun kemudian, yang satu si ’A’ menjadi sukses dan hidupnya
berubah secara drastis 360 derajat. Yang satu lagi si ’B’ masih tetap dalam
posisi dan kondisi pada sebelumnya, meratapi dunia yang tidak adil terhadap
dirinya, dan menyerah pada upaya dalam mengejar impiannya.
Pertanyaannya: Apa yang
menyebabkan perbedaan proses hidup untuk kedua orang tersebut?. Jawaban
sederhananya adalah: ”Mindset (pemikiran)”.
Si ’A’ mau menghabiskan waktunya untuk terus belajar, melakukan apa yang sudah
dipelajari, bersedia untuk memperbaiki berbagai kesalahan, dan tertanam dalam
pikirannya untuk bisa sukses. Sementara, si ’B’ hanya sekedar belajar, tidak
sabar melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik, dan memiliki pemikiran dimana
berjalan sesuai apa adanya saja.
Setiap hari adalah
kesempatan untuk menjadi lebih baik. Setiap orang ingin mengubah hidupnya ke
arah yang lebih baik, namun tidak semua orang dengan mudah untuk melakukannya.
Karena sejatinya, proses perubahan pada diri sendiri akan efektif jika dimulai
dari mengubah cara dan program hidup yang telah tertanam di dalam pikirannya.
Kadangkala yang membuat seseorang hancur dan terpuruk, bukanlah karena faktor
keadaan dari lingkungan sekitarnya. Namun, pemikiran tidak digunakan atau
dipaksakan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Keinginan dan kebutuhan
manusia selalu terus berkembang, sehingga dibutuhkan akal dan pemikiran yang
sehat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.
Mindset
merupakan
salah satu faktor pendukung kesuksesan hidup seseorang. Waktu adalah bahan baku
pembentuk kehidupan. Orang yang menyia-nyiakan waktu sesungguhnya
menyia-nyiakan kehidupannya sendiri. Otak yang cerdas, akan membicarakan ide,
kreatifitas, inovasi, dan mau melakukan perubahan. Otak biasa, melakukan
tindakan yang biasa-biasa saja yang bersifat rutinitas. Otak kerdil, hanya
menjalani hidup dengan cara bermalas-malasan, serta menunggu dan berharap harta
jatuh dari langit.
Mindset
merupakan
harta yang paling berharga. Oleh karena itu, jaga, rawat, berdayakan dan
kelola-lah mindset dengan baik,
sehingga bisa menuntun hidup kepada yang lebih baik lagi. Bila dalam pemikiran
(mindset) kita yakin bisa, maka benar
hal itu akan bisa. Bila dalam pemikiran (mindset)
kita yakin tidak bisa, maka jadi seperti itu lah akan terjadi. Pemikiran adalah
realita yang akan diimplementasikan.
Semua tujuan hidup bisa
dikerjakan dan dicapai. Pertanyaannya: ”Apakah tujuan hidup yang ditetapkan itu sudah diprogram dalam pikiran
kita?” Dengan terprogram di pikiran, maka tujuan hidup tersebut bisa dikelola,
dikerjakan, dan diraih. Masa depan adalah milik seseorang yang percaya pada
keindahan impian yang sudah tertanam dalam pikiran mereka. Bukan pendidikan dan
harta, melainkan pemikiranmu-lah yang akan mengangkatmu dalam kehidupan.
Ketika seseorang memikirkan
sukses dalam pikirannya, maka dia akan menciptakan semua perasaan akan
kesuksesan. Dengan menanamkan dalam pikiran, seseorang akan mengucapkan
sesuatu, menentukan pilihan, serta melakukan sesuatu, dan itu lah sebabnya
seseorang berada pada posisi saat ini. Kehidupan, kesuksesan, dan kebahagiaan
sungguh-sungguh ada ditanganmu sendiri. Daya untuk perubahan, daya untuk
melepaskan, dan menggerakkan potensimu, hal itu semuanya ada di pikiran dan
jangkauanmu.
Syukuri, nikmati,
perkecil keluhanmu dan perbaiki keadaanmu dengan perenungan diri, perkecil ego,
kendalikan emosi, dan kelola pikiran dengan baik. Jangan yang ada dipikiran, hanya
sekedar dikatakan saja. Tetapi, yang baiknya adalah bahwa sesuatu dipikirkan,
itulah yang harus dilakukan.
Catatan: Toman Sony Tambunan
29 Agustus 2021
Tulisan
ini sudah dipublikasikan dalam blog penulis: tomansonytambunan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar