"Pembelajaran Dalam Meningkatkan Keterampilan untuk Belajar"
Oleh: Toman Sony Tambunan
(Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Pembelajar, Penulis Buku,
Praktisi, Peneliti, Konsultan, Editor Buku, Reviewer Jurnal)
Ukuran keberhasilan pembelajaran berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) adalah pembelajaran yang tidak hanya mengejar nilai akhir atas selesainya suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik, tetapi lebih mengutamakan adanya ide, kreativitas, kerja sama, serta integrasi beragam permasalahan yang diselesaikan.
Brookhart (2010:3) menuliskan bahwa definisi dari berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: Pertama, dalam hal transfer artinya tujuan pendidikan yang paling penting adalah untuk mempromosikan retensi (mengingat apa yang telah mereka pelajari) dan untuk mempromosikan transfer (mengingat, serta dapat menggunakan atas apa yang sudah dipelajari). Kedua, berpikir kritis artinya pemikiran reflektif yang bisa diterima akal sehat dimana berfokus pada memutuskan atas apa yang akan dipercaya atau dilakukan. Ketiga, pemecahan masalah artinya masalah yang akan dipecahkan adalah bagaimana untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Lebih lanjut, Brookhart (2010:17) menegaskan bahwa prinsip untuk melakukan penilaian dalam konteks definisi dari berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) , yaitu: Pertama, menentukan dengan jelas dan tepat atas apa yang akan dinilai. Kedua, merancang tugas atau item pengujian yang mengharuskan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan. Ketiga, memutuskan langkah yang akan diambil sebagai bukti sejauh mana peserta didik telah menunjukkan pengetahuan atau keterampilan tersebut. Keempat, menyajikan sesuatu untuk dipikirkan peserta didik, baik dalam bentuk teks pengantar, visual, skenario, sumber materi, atau semacam permasalahan. Kelima, gunakan materi baru bagi peserta didik, yang tidak diajarkan di dalam kelas sehingga memudahkan mereka untuk mengingat kembali. Keenam, memberikan perbedaan antara tingkat kesulitan (mudah versus sulit) dan tingkat berpikir (berpikir tingkat rendah atau berpikir tingkat tinggi), serta pengendalian untuk setiap tingkat penilaian secara terpisah.
Melalui pendidikan berbasis High Order Thinking Skill (HOTS), diharapkan dapat mengarahkan setiap peserta didik untuk mampu lebih berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan suatu masalah dengan menggunakan pengetahuan, dan akhirnya mampu membuat keputusan dalam berbagai situasi yang kompleks. Brookhart (2010:14) menyatakan bahwa kategori pemikiran tingkat tinggi (High Order Thinking) menegaskan cara untuk menilai berbagai aspek pemikiran dalam hal: Pertama, Analisis, evaluasi dan kreasi. Kedua, Penalaran logis. Ketiga, Penilaian dan pemikiran kritis. Keempat, Penyelesaian masalah. Kelima, Kreativitas dan pemikiran kreatif.
Catatan: 10 Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar