"Membangun Daerah yang Lebih Baik Melalui Kepemimpinan Berbasis Smart City"
Oleh: Toman Sony Tambunan
(Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Pembelajar, Penulis Buku,
Praktisi, Peneliti, Konsultan, Editor Buku, Reviewer Jurnal)
Untuk mewujudkan daerah yang berbasis smart city, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki karakteristik profesional, kreatif, inovatif, dan mampu melakukan kolaborasi atas sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah. Pemimpin harus mampu membawa daerah menjadi suatu kawasan daerah yang layak dihuni oleh masyarakatnya; menunjukkan kehidupan bermasyarakat yang baik; memajukan perekonomian dan pemikiran masyarakatnya; serta didukung oleh layanan masyarakat yang saling terintegrasi di seluruh sektor kehidupan.
Kepemimpinan berbasis smart city merupakan pemimpin daerah yang memiliki pemikiran, cara pandang, tujuan, dan visi untuk membangun serta memajukan daerahnya berbasis smart city (kota cerdas/pintar), yaitu menunjukkan Tata Kelola Pemerintahan yang Pintar (smart governance); Branding daerah yang pintar (smart branding); Ekonomi Pintar (smart economy); Hidup Pintar (smart living); Masyarakat Pintar (smart community); dan Lingkungan yang Pintar (smart environment). Keenam elemen tersebut dapat dicapai apabila pemerintah, masyarakat, serta para pihak yang berkepentingan lainnya memiliki komitmen, kemauan dan kerja sama untuk mencapai hal-hal tersebut.
Smart City didasarkan pada upaya untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh setiap negara, sehingga di masa mendatang diharapkan suatu negara layak untuk dihuni, tercipta hubungan yang harmonis bagi setiap orang dan kehidupan lebih baik lagi dari sebelumnya. Negara yang maju dan berkembang dicirikan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi; jumlah penduduk yang merata; sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing; penggunaan teknologi diberbagai sektor; ilmu pengetahuan digunakan sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan; banyaknya lapangan pekerjaan bagi semua orang; pembangunan infrastruktur yang merata; industri dan dunia usaha berkembang dengan baik; pelayanan publik yang berkualitas dari penyelenggara pemerintahan; kehidupan dan kerukunan beragama terjalin dengan baik; terciptanya keadilan dan rasa aman bagi setiap orang; serta meningkatnya kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Smart City adalah konsep kota cerdas yang berupaya untuk membina, mensejahterakan dan membantu masyarakatnya untuk mengembangkan sumber daya yang berkualitas. Smart City bertujuan untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih cerdas, berdaya saing, mandiri, kreatif, serta berkelanjutan. Sebuah kota disebut ”smart” (cerdas) ditandai dengan pemanfaatan dan pengelolaan secara bijak atas sumber daya yang dimiliki, serta mengikutsertakan masyarakatnya dalam proses pembangunan.
Untuk mewujudkan "Smart City", dapat dilakukan melalui enam elemen utama, yaitu:
Pertama, Tata Kelola Birokrasi Pemerintahan yang Pintar (Smart Governance). Artinya, berkaitan dengan pelaksanaan good governance sebagai sebuah tata kelola pemerintahan yang baik.
Kedua, Branding Kota Pintar (Smart City Branding). Artinya, bagian dari nilai, metode, dan perangkat pembangunan daerah di dalam konsep pemasaran kota.
Ketiga, Ekonomi Pintar (Smart Economy). Artinya, supaya perekonomian suatu daerah dapat tumbuh dengan cepat, perlu dibangun sebuah ekosistem yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Keempat, Hidup Pintar (Smart Living). Artinya, gambaran dari sebuah lingkungan tempat tinggal yang pintar bagi penduduknya.
Kelima, Masyarakat Pintar (Smart Community). Artinya, masyarakat semakin bergerak menuju ekosistem sosio-teknis di mana dimensi fisik dan virtual kehidupan yang lebih intens terjalin.
Keenam, Lingkungan Pintar (Smart Environment). Manajemen tata kelola lingkungan (smart environment) dilakukan terhadap tiga aspek penting yaitu perlindungan lingkungan (protection), manajemen pengelolaan limbah dan sanitasi (waste), serta pengelolaan energi.
Kepemimpinan berbasis smart city adalah pemimpin yang memiliki komitmen dan kemauan untuk mewujudkan kota yang cerdas (smart city). Atau dengan kata lain, pemimpin daerah yang memiliki visi dan tujuan pembangunan daerah berbasis "Smart City".
Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam membangun "Smart City", diantaranya adalah kepemimpinan yang memiliki karakter ”Bureaupreneurship” yaitu pemimpin daerah yang mengerti manajemen birokrasi yang baik, serta sekaligus memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan (entrepreneurship).
Catatan: 10 Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar