Pada beberapa kesempatan,
penulis sudah banyak mengikuti acara Webinar yang diselenggarakan oleh berbagai
penyelenggara, baik dari organisasi profesi, perguruan tinggi, lembaga masyarakat,
kelompok komunitas, dan berbagai institusi pemerintah. Berbagai topik yang dibahas
dalam Webinar tersebut pun beragam, mulai dari tema sosial, pendidikan, pembelajaran,
teknologi, sistem informasi, budaya, kesehatan, kebijakan publik, bisnis, pertanian,
isu global, dan berbagai tema yang sedang terjadi pada saat ini. Para pemateri atau
narasumber yang ditugaskan untuk menyampaikan materi dalam seminar tersebut pun,
berasal dari berbagai latar belakang institusi, profesi, keahlian, pendidikan, dan
pengalaman yang berbeda-beda.
Hampir setiap hari, penulis
mengikuti berbagai Webinar yang ada, mulai dari Webinar yang gratis hingga yang
berbayar sebagai peserta webinar tersebut. Pada beberapa kesempatan, penulis bisa
mengikuti 6, atau 5, atau 4, atau 3, atau 2, atau 1 acara webinar dalam satu hari.
Untuk bisa mengikuti webinar dalam waktu yang bersamaan, maka penulis menggunakan
perangkat komputer, laptop, dan smartphone.
Fasilitas jaringan internet pun harus dipastikan berada pada kecepatan yang tinggi,
supaya tidak mengalami gangguan jaringan ketika sedang mengikuti webinar.
Tujuan paling utama bagi
penulis selalu mengikuti Webinar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang baru dari para pemateri dan narasumber. Proses belajar yang baik untuk meningkatkan
pengetahuan, menurut penulis adalah bisa banyak mendengar dan melihat dengan mengikuti
acara webinar. Adakalanya, bila ingin mengetahui sesuatu dengan cara membaca dari
berbagai media, bisa saja dapat menimbulkan rasa malas. Tetapi, bila kita langsung
mendengar dan melihat dari orang lain yang bisa menyampaikan suatu pengetahuan dengan
baik, tentunya hal tersebut lebih mudah dipahami, mudah diingat, dan mudah untuk
dipraktikkan. Kebanyakan webinar yang pernah penulis ikuti, membahas topik webinar
yang sedang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Sehingga penulis bisa meng-update pengetahuan dengan cara mengikuti
webinar.
Pengetahuan yang tersaji
dalam buku, kadangkala hanya bersifat teoritis. Namun, bila mengikuti webinar akan
mendapatkan banyak pengetahuan dari pendekatan praktis. Para pemateri atau narasumber
dalam suatu webinar akan berupaya menyampaikan materinya dengan pendekatan praktis,
serta disampaikan juga solusi, strategi, atau kebijakan untuk menyelesaikan suatu
masalah tertentu. Untuk memperkuat isi materi yang disampaikan, para pemateri atau
narasumber juga akan menyajikan video, gambar, dan alat peraga sebagai pendukung
materi. Dalam suatu kegiatan webinar, kita bisa banyak belajar dari acara webinar
tersebut, misalnya tentang cara presentasi yang efektif, cara memberikan jawaban
yang tepat, bagaimana berbicara yang baik di depan audiens, bagaimana mengelola
waktu presentasi, dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa didapatkan, bila
mengikuti webinar.
Di satu sisi, ketika penulis
sedang mengikuti acara webinar, masih ada saja peserta seminar yang meminta form presensi atau absensi kepada pihak panitia
penyelenggara di saat webinar sedang dilaksanakan. Kadangkala, acara webinar baru
saja berlangsung sekitar dua puluh menit, tapi ada saja peserta yang langsung menanyakan
form presensi atau absensi untuk mendapatkan
sertifikat webinar. Dari awal webinar hingga akan berakhirnya acara webinar, masih
ada saja para peserta yang terus menerus menanyakan hal yang sama mengenai form presensi atau absensi untuk sertifikat.
Rasa jengkel kadang timbul melihat para peserta yang hanya mengejar sertifikat webinar.
Sebenarnya, webinar tersebut sangat bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan. Tetapi,
bagi para peserta pemburu sertifikat, kegiatan webinar merupakan kesempatan yang
baik untuk mendapatkan dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya sertifikat webinar.
Bagi kaum tenaga pendidik,
sertifikat webinar merupakan barang berharga yang dapat dijadikan sebagai bahan
pendukung untuk penilaian angka kredit tertentu. Sementara, bagi peserta yang berasal
dari kalangan umum dan praktisi, webinar merupakan tempat mereka untuk mendapatkan
pengetahuan secara praktis. Tidak sedikit, penyelenggara webinar memberikan kesempatan
kepada peserta untuk mengikuti acara webinar secara gratis, tetapi untuk mendapatkan
sertifikat webinar harus dikenakan biaya, mulai dari harga puluhan ribu sampai ratusan
ribu. Hal tersebut sangat lumrah dilakukan oleh penyelenggara webinar, sebab bagi
para peserta yang hanya berkeinginan untuk mendapatkan sertifikat, akan rela membayar
sejumlah biaya untuk bisa mendapatkan sertifikat webinar.
Bila disesuaikan dengan
standar atau pedoman penilaian kredit yang berlaku bagi tenaga pendidik, maka tidak
semua sertifikat webinar bisa tepat digunakan sebagai bahan penilaian angka kredit
bagi tenaga pendidik. Sebab, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar sertifikat
webinar bisa layak untuk dinilai sebagai penilaian angka kredit. Namun, banyak tenaga
pendidik yang kurang memahami standar kelayakan penilaian dari sertifikat webinar.
Sehingga, mereka berupaya untuk mengikuti berbagai webinar supaya bisa mendapatkan
sertifikat.
Mencoba untuk melihat kembali
kepada esensi dari mengikuti webinar, apakah tujuan mengikuti webinar adalah untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan, atau tujuannya hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikat
webinar saja. Itu semua kembali kepada kebutuhan dari setiap peserta webinar.
Catatan: Toman Sony Tambunan
29 Agustus 2021
Tulisan
ini sudah dipublikasikan dalam blog penulis: tomansonytambunan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar