Setiap orang pastinya tidak
sama memiliki nasib yang baik dan situasi yang baik. Ada orang yang kaya dan ada
yang miskin; ada yang sukses dan ada yang gagal; ada yang menjadi pimpinan dan ada
yang menjadi bawahan; ada yang berpendidikan tinggi dan ada yang berpendidikan rendah;
ada orang yang berpenghasilan tinggi dan ada yang berpenghasilan rendah; ada yang
berjabatan tinggi dan ada yang berjabatan rendahan; dan sebagainya.
Berbagi kebaikan dan bersedia
membantu orang lain merupakan suatu sikap yang tepat sebagai makhluk sosial. Merupakan
sesuatu yang tepat, bila seseorang yang berkecukupan atas materi yang dimilikinya,
diharapkan bersedia berbagi kepada orang yang masih memiliki kekurangan materi.
Bagi seseorang yang masih kekurangan materi, tentunya berharap kebaikan dari orang yang sudah berkecukupan materi. Sebagai
makhluk sosial, tentunya manusia harus bisa saling melengkapi, saling mendukung,
dan saling membantu antara sesama.
Anda bisa menutup mata untuk
suatu hal yang tidak ingin Anda lihat. Namun, Anda tidak bisa menutup hati untuk
bersedia membantu dan berbagi kebaikan kepada orang lain. Anda wajib membantu seseorang
yang sangat membutuhkan pertolongan. Kita bisa melakukan kebaikan kepada orang lain,
dengan hal atau cara yang sederhana, dan yang bisa kita lakukan sesuai potensi atau
kemampuan yang dimiliki. Melalui kebaikan kita kepada orang lain, maka hal itu akan
menjadi berkah bagi orang yang diberi, dan menjadi pahala bagi yang memberi. Keberlimpahan
berkat adalah milik mereka yang memiliki hati untuk melakukan kebaikan dengan sesama.
Tidak semua orang mau untuk
saling berbagi kebaikan dan membantu orang lain. Ada orang yang memiliki materi
yang berkecukupan, tetapi kurang berminat untuk membantu orang lain. Ada orang
yang memiliki materi secukupnya, tetapi dengan mudah untuk melakukan kebaikan dan
membantu orang lain.
Dunia dan lingkungan sekitar
kita, membutuhkan orang yang memiliki kepedulian untuk bersedia membantu, dan dapat
dipercaya untuk saling berbagi kebaikan bagi sesamanya. Tidak ada yang sia-sia dalam
hidup ini, bila kita melakukan kebaikan kepada sesama manusia. Orang yang berbahagia
adalah orang yang mau menaruh perhatian dan
kepedulian untuk orang lain. Orang yang sukses adalah orang yang memberikan kebaikan
untuk kebaikan hidup orang lain. Banyak cara dan kesempatan, untuk bisa membantu
dengan sesama. Manusia yang mulia adalah manusia yang memuliakan manusia lainnya.
Pribadi yang indah adalah pribadi yang bersedia mengindahkan kehidupan pribadi lainnya.
Saya pernah membaca kalimat
bagus yang menyebutkan bahwa: ”Sebaik-baik manusia adalah mereka yang membawa manfaat
dan kebaikan untuk orang lain”. Sejauh mata memandang, telinga mendengar, hati
merasakan, pikiran menganalisa, maka kita harus bisa menjadi jalan kebaikan bagi
kehidupan orang lain. Bila kita ikhlas melakukan kebaikan bagi sesama, maka kita
akan mendapatkan berkat yang lebih lagi dari Sang Pemilik kehidupan ini, atas segala
sesuatu yang telah kita berikan kepada orang lain. Bila kita cukup rendah hati untuk
mau saling berbagi dan dapat memberikan manfaat bagi sesama, maka kita akan mendapatkan
tempat terbaik yang ada.
Pertanyaannya adalah: ”Apakah
kita sudah mengambil peran untuk bersedia membantu orang lain?”. ”Apakah kita sudah
menjadi bagian terpenting dalam memberikan kebaikan bagi kehidupan orang lain?”.
Semoga kita bisa menjadi
pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
Jangan berhenti untuk saling berbagi dan membantu. Tetaplah terus untuk melakukan
kebaikan kepada sesama manusia. Sehingga buku kehidupan tidak muat lagi menuliskan
seberapa banyak kebaikan yang pernah kita lakukan. Malaikat pun menjadi lupa, karena
tidak terhitung lagi kebaikan yang sudah pernah dilakukan selama kita menjalani
kehidupan.
Catatan: Toman Sony Tambunan
28 Agustus 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar