Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

"Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)"

Oleh: Toman Sony Tambunan
(Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Pembelajar, Penulis Buku, Praktisi, Peneliti, Konsultan, Editor Buku, Reviewer Jurnal)

 Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan tujuan pembelajaran untuk membangun hubungan sosial peserta didik melalui penggunaan metode instruksional sistematis, dimana guru menugaskan peserta didik untuk membentuk empat hingga enam kelompok belajar, yang terdiri dari peserta didik memiliki prestasi tertinggi hingga terendah, berdasarkan jenis kelamin, dan suku. Setiap kelompok ditugaskan untuk memecahkan masalah yang dibuat oleh kelompok itu sendiri. Keputusan kelompok dalam memecahkan masalah merupakan keputusan bersama yang ditimbulkan dari adanya kerjasama di kelompok tersebut.

Pembelajaran kooperatif sebagai strategi pengajaran yang efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi dan sosialisasi di antara siswa, dan berkontribusi pada peningkatan sikap terhadap belajar dan bekerja bersama dengan orang lain, termasuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang anak-anak dari latar belakang budaya yang beragam.
Ketika pembelajaran kooperatif dilaksanakan secara efektif, maka dapat diharapkan: Pertama, Harga diri yang lebih meningkat. Kedua, Prestasi yang lebih meningkat. Ketiga, Meningkatkan penolakan (retensi) atas segala sesuatu yang tidak sesuai. Keempat, Dukungan sosial yang lebih besar. Kelima, Peningkatan perilaku yang berorientasi tugas. Keenam, Meningkatkan keterampilan kolaboratif (kerjasama). Ketujuh, Meningkatkan motivasi instrinsik. Kedelapan, Peningkatan pendekatan pengambilan keputusan. Kesembilan, Meningkatkan sikap yang lebih baik terhadap sekolah. Kesepuluh, Meningkatkan sikap yang lebih baik terhadap guru. Kesebelas, Penggunaan yang lebih besar dari penalaran tingkat tinggi. Keduabelas, Penyesuaian psikologis yang lebih positif.




Catatan: 10 Juli 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar