Memahami Seni Kriya

 "Memahami Seni Kriya"

Oleh: Toman Sony Tambunan
(Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Pembelajar, Penulis Buku, Praktisi, Peneliti, Konsultan, Editor Buku, Reviewer Jurnal)

 Kata ”Seni” yang disetarakan dengan kata ”art” pada bahasa Inggris yang berarti hasil karya manusia yang mengandung unsur keindahan. Kriya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.

Seni Kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan tangan, sehingga seni kriya sering juga disebut kerajinan tangan. Seni kriya dihasilkan melalui keahlian manusia dalam mengolah bahan mentah. Seni kriya dapat dikelompokan berdasar tujuan penciptaan atau penggunaannya menjadi kriya mempunyai fungsi: praktis, estetis, dan simbolis (religius).
Seni kriya tidak terlepas dari seni rupa, dimana keduanya tumbuh dan berkembang dengan sejajar. Seni rupa menitik beratkan nilai estetika, bersifat ekspresif dan komunikatif. Sementara seni kriya lebih mengutamakan segi fungsi (aplikasi) serta membutuhkan keahlian teknik, keseriusan dan penuh dengan prinsip kehati-hatian. Karena aspek fungsi menempati porsi utama, maka seni kriya harus mempunyai nilai kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika). Hasil dari karya seni kriya dapat digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Berdasarkan sejarah perkembangannya, seni kriya sudah lama tercipta dan merupakan cikal bakal perkembangan seni rupa di Indonesia.
Secara umum, seni kriya saat ini terdiri dari enam jenis, yaitu:
Pertama, Kriya Kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu dan dikerjakan melalui teknik ukiran.
Kedua, Kriya Kulit, yaitu karya dari hasil gagasan, ide dan tenaga manusia yang diwujudkan dalam bentuk benda kerajinan dengan menggunakan bahan baku dari kulit.
Ketiga, Kriya Tekstil, yaitu hasil gagasan, ide, pikiran dan tenaga yang diwujudkan dalam bentuk benda kerajinan dengan membuat pola hias diatas kain melalui proses teknik tulis (casting) dan teknik cetak (printing).
Keempat, Kriya Logam, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari logam, seperti emas, perak, perunggu, dan besi.
Kelima, Kriya Keramik, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa seperti dipijit, butsir, pembakaran dan glasir sehingga akan menghasilkan barang atau benda yang dapat dipakai dan benda hias yang memiliki nilai keindahan.
Keenam, Kriya Anyaman, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari rotan, daun lontar, bambu, daun pandan, serat pohon, dan sejenis bahan lainnya.
Hasil akhir dari suatu rangkaian seni kriya adalah terciptanya karya seni kriya dalam bentuk produk atau benda yang memiliki manfaat bagi orang yang membutuhkannya.

Catatan: 10 Juli 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar